Saturday, 30 June 2012

Arti Sebuah Waktu

motivasi dalam waktu
Alkisah ada seorang wanita yang hidup di sebuah desa terpencil, dia ingin pergi kerja ke kota agar dia bisa mengoprasi wajahnya. Kemudian dia mengutarakan keinginannya untuk kerja di kota kepada kedua orang tuanya, tapi keinginannya tersebut di tolak oleh kedua orang tuanya. Mendengar kata kedua orang tuanya yang menolak keinginannya dia pun menangis, tapi tak berapa lama kemudian ibunya datang menghampiri dia. Dan tiba-tiba ibunya bilang “Kamu boleh pergi ke kota nak”.
Mendengar perkataan ibunya dia pun tersenyum. Dan pagi harinya dia bersiap-siap untuk pergi ke kota. Di tengah perjalanan yang lama dan melelahkan dia istirahat di sebuah rumah, dan dia pun membayangkan, ” andai ku bisa membangun rumah mewah dan dapat mengoprasi wajah ku yang biasa menjadi luar biasa ini.” Tiba-tiba di tengah-tengah lamunannya datang seorang nenek tua menghampirinya, dan bertanya “kenapa nak kamu tersenyum sendiri?”
“Saya sedang membayangkan andaikan saja ku bisa sukses di kota dan dapat mengoprasi wajahku ini”, kata dia. Dan nenek itu mengeluarkan jam kecil dari kantongnya, kemudian nenek itu berkata “Kamu tinggal putar jam itu sesuai dengan putaran jarum jam, bila kamu ingin segera meraih cita-citamu”.
“Baik nek”, kata wanita tadi.
Kemudian tak berapa lama dia memutar jam tersebut sesuai dengan apa yang dikatakan nenek tadi. Dan tiba-tiba dia bisa bekerja di sebuah perusahaan ternama di Jakarta. Tapi dia tak puas dengan lamanya waktu yang di perlukan agar bisa mengoprasi wajahnya.
Kemudian dia kembali memutar jam tersebut, dan wajahnya pun menjadi cantik. Lagi-lagi dia kurang puas dengan wajahnya, dan kembali dia memutar jam kecil pemberian nenek-nenek yang pernah dia temui sekali lagi. Tapi setelah memutar jamnya dia mendapati wajahnya yang semula cantik jelita menjadi tua dan keriput. Dan dia menyesal dengan keadaan dia sekarang. Kemudian dia kembali menemui nenek-nenek yang memberi dia jam di tempat di mana dia bertemu. Tapi dia tak melihat nenek tersebut karena nenek itu telah lama meninggal. Dia pun hanya bisa menyesal dan menangisi nasibnya.
Teman-teman ku apa pesan yang dapat kita ambil dari kejadian wanita tadi?
  1. Jadilah diri sendiri karena hanya dengan menjadi diri sendiri kita akan menjadi pribadi yang hidup dengan penuh rasa bahagia, damai, dan mulia.
  2. Raihlah cita-cita dengan penuh pengorbanan, kegigihan, dan kedisiplinan waktu untuk belajar.
  3. Kesuksesan bukan datang dari nasib dan keberuntungan, tapi datang dari kerja keras, ketidak putus asaan dan keyakinan.
Semoga bermanfaat :)

Universitas kehidupan

Mission
Selamat datang di universitas kehidupan….
universitas kehidupanDimana Tuhan sebagai Rektornya dan ciptaan-Nya menjadi dosennya. Silabus perkuliahan berikut diktatnya dapat dibaca dalam Kitab Suci yang kita yakini. Bahkan teori-teori yang dahsyat dan rumus-rumus canggih dalam hidup ada dalam Kitab Suci itu.
Materi perkuliahaannya sangat banyak.Mulai dari tujuan hidup, menjalani hidup, hingga kematian. Ada juga kelas cinta, kelas kesabaran, kelas perjuangan, dll. Dimana semua mahasiswa pasti mempelajarinya. Lokasinya bisa dimana saja dan kapan saja bisa mengakses mata kuliah dan mempelajarinya.
Terkadang, Sang Dosen memberikan ujian dadakan. Tapi bukan berarti tanpa pemberitahuan sebelumnya. Tingkat kesulitan ujian untuk setiap mahasiswa tidaklah sama. Tapi kesulitannya tidak pernah melebihi kesanggupan sang mahasiswa.
Ada yang lulus dengan nilai yang baik. Ada pula yang lulus dengan nilai pas-pasan. Tapi ada juga yang tidak lulus, bahkan memilih mengundurkan diri dari universitas ini. Setiap orang berkesempatan belajar di universitas ini. Hanya waktu belajar yang dimiliki tergantung pada umur masing-masing mahasiswa. Alumni universitas ini bergelar ‘almarhum’ atau ‘almarhumah’. Tapi tidak semua alumni lulus dengan nilai baik. Transkrip nilai akan diberikan setelah para alumni ‘diwisuda’. Nilai-nilai itu menentukan kemana para alumni akan berada di UNIVERSITAS ABADI.
SELAMAT MENJALANI PERKULIAHAN DI UNIVERSITAS KEHIDUPAN!!!
Ada banyak hal dalam hidup ini tidak di dapatkan di bangku sekolah maupun di bangku kuliah. Di sini kita akan belajar bersama-sama tentang banyak hal yang terjadi dalam kehidupan kita sehari-hari. Pengalaman hidup tidak dapat ditukar dengan uang. Setiap pribadi memiliki keunikan tersendiri dan cerita hidup yang berbeda. Jadilah inspirasi bagi orang lain dengan pengalamn hidup yang kita miliki.
Universitas kehidupan ada untuk menemukan dan menyampaikan kebenaran tentang hidup. Hidup itu seperti musik, yang harus di komposisi oleh telinga, perasaan dan instink, bukan oleh peraturan yang tidak jelas ujung pangkalnya. Yang terpenting dalam Olimpiade bukanlah kemenangan,tetapi keikutsertaan …Yang terpenting dari kehidupan bukanlah kemenangan
namun bagaimana bertanding dengan baik.
Di UNIVERSITAS KEHIDUPAN kita akan belajar bahwa kebesaran seseorang tidak terlihat ketika ia berdiri dan memberi perintah, tetapi ketika ia berdiri sama tinggi dengan orang lain dan membantu orang lain untuk mengeluarkan yang terbaik dari diri mereka guna mencapai sukses.
Jadilah bagian dari UNIVERSITAS KEHIDUPAN karena akan membuat hidup anda menjadi inspirasi bagi orang lain. ^^
Pidato salah seorang mahasiswa UNIVERSITAS KEHIDUPAN FAKULTAS PERSOALAN JURUSAN PENDERITAAN
“Universitas kehidupan adalah tempat kuliahku
Manajemen kesulitan adalah jurusanku
Penderitaan adalah salah satu mata pelajaran kesukaanku
Tetesan keringat dan air mata adalah teman terbaik di ruang kelasku
Kemiskinan selalu menjadi topik hangat di kampusku
Kemandirian merupakan tugas yang paling utama di berikan padaku
Meringankan beban orang lain juga termasuk dalam tanggung jawabku
Kerja keras,cerdas serta memiliki kasih adalah suatu kewajiban yang harus di jalankan olehku
kampung persoalan hidup menjadi tempat KKN ku
keberanian untuk berbuat adalah sistem pengajaranku
keterbatasan bukan suatu hambatan yang berarti bagiku
begitupun kegagalan bukanlah aral melintang yang menghalangi cita-citaku
Bahagia dunia dan akhirat merupakan judul skripsiku
Doa dan perjuangan adalah dosen pembimbingku
Orang-orang sukses menjadi perpustakan lengkap bagiku
tak ketinggalan keluarga dan teman-teman selalu menyemangati untuk segera meraih gelar kesarjanaanku
Aku bersujud syukur padamu Ya Tuhan….
karena Engkau telah mengizinkan aku memasuki universitas terbaikmu dan sebuah harapan semoga aku bisa lulus dari universitas terbaik-Mu ini.”

Ketulusan dan Kesungguhan

Di kisahkan ada dua orang pemuda yang sedang mencari pekerjaan di kota. Karena, sulitnya mencari pekerjaan yang layak, memaksa mereka bekerja di sebuah proyek pembangunan untuk perumahan elite.
Namun, walaupun mereka bekerja di tempat yang sama, tugas yang mereka dapatkan berbeda.
Pemuda pertama dengan tubuh besarnya di suruh oleh mandor untuk mengerjakan pekerjaan yang terlihat mudah yaitu membuat beberapa pintu dan jendela yang terbuat dari kayu. Dan, pemuda kedua yang terlihat lebih kecil dari pemuda pertama justru di suruh oleh mandor mengerjakan pekerjaan yang terlihat sulit yaitu menyusun batu bata dan mengaduk semen.

Mendengar apa yang di katakan pak mandor pemuda pertamapun merasa bahagia karena ia merasa pekerjaan yang di berikan terlalu mudah mengingat badannya yang besar sehingga menurutnya tidak perlu sungguh- sungguh dalam bekerja, sedangkan pemuda kedua merasa pekerjaan yang diberikan pak mandor sebagai tantangan yang harus di selesaikan dan perlu kesungguhan untuk menyelesaikannya. Dan, setelah pembagian tugas selesai di berikan pak mandor menganta pemuda pertama menuju tempat bekerjanya dan betapa kagetnya pemuda ini ketika dia melihat pintu dan jendela yang harus di selesaikan berbentuk ukiran yang mempunyai tingkat kerumitan cukup tinggi karena desain rumah yang akan di buat bergaya tradisional. Pak mandor kemudian memanggil salah satu pekerjanya, dan berkata “Pak tolong ajarkan pemuda ini mengukir dengan baik ya.”
“Baik pak,” kata pekerja tersebut sambil membawa pemuda pertama tadi menuju tempat di mana tergeletaknya kayu yang harus di ukir. Dan, karena sikapnya yang tidak sungguh-sungguh saat mengerjakan pekerjaan yang di anggapnya mudah membuatnya berulang kali melakukan kesalahan meski telah diajari berulang kali. Hal yang berbeda justru terlihat dari pemuda kedua, tampak dari jauh dia melakukan pekerjaan tanpa melakukan kesalahan meski hanya sekali di ajarkan. Karena, pemuda kedua terlihat mudah untuk memasang batu bata, terbesit niatan dari pemuda pertama untuk bertukar tempat. Agar kesalahan yang dia lakukan saat mengukir tidak ketahuan oleh mandornya. Dan, dia pun menghampiri pemuda kedua tadi, “hai kawan, kau terlihat lelah, jadi ijinkan aku untuk menggantikanmu menyusun batu bata ini dan kamu silahkan istirahat di sana sambil menggantikanku untuk mengukir kayu,” kata pemuda pertama. Pemuda kedua pun menyetujuinya, dan pergilah pemuda kedua menuju tempat di mana tergeletaknya kayu yang harus di ukir.
Dan, sore hari ketika pak mandor melihat hasil kerja beberapa pegaiwainya, dia melihat ada satu pintu yang terlihat bagus ukirannya, dan kemudian sambil memegang pintu tersebut dia pun bertanya kepada semua pegaiwanya, “Siapa yang mengukir pintu ini?”
“Pemuda ini pak,” kata salah satu pegawainya sambil menepuk pundak pemuda kedua. Kemudian pak mandor menghampirinya dan bertanya, “Nak bagaimana kau bisa melakukannya?”
“Sederhana pak caranya, kuncinya adalah bekerja dengan ketulusan dan kesungguhan, karena saat kita mendengarkan apa yang diajarkan dengan hati yang tulus maka kita akan mudah memahaminya, dan setelah kita memahami bagaimana caranya, kita tinggal bekerja dengan kesungguhan agar hasil yang di ciptakan menjadi karya yang luar biasa.”

Manusia dan Harapan

 
Harapan atau asa adalah bentuk dasar dari kepercayaan akan sesuatu yang diinginkan akan didapatkan atau suatu kejadian akan bebuah kebaikan di waktu yang akan datang. Pada umumnya harapan berbentuk abstrak, tidak tampak, namun diyakini bahkan terkadang, dibatin dan dijadikan sugesti agar terwujud. Namun ada kalanya harapan tertumpu pada seseorang atau sesuatu.Pada praktiknya banyak orang mencoba menjadikan harapannya menjadi nyata dengan cara berdoa atau berusaha.
Beberapa pendapat menyatakan bahwa esensi harapan berbeda dengan “berpikir positif” yang merupakan salah satu cara terapi/ proses sistematis dalam psikologi untuk menangkal “pikiran negatif” atau “berpikir pesimis”.
Kalimat lain “harapan palsu” adalah kondisi dimana harapan dianggap tidak memiliki dasar kuat atau berdasarkan khayalan serta kesempatan harapan tersebut menjadi nyata sangatlah kecil.
Artikel
Waspada, Angka Kemiskinan Capai 13,3 Persen!
JAKARTA, KOMPAS.com - Tercatatnya angka kemiskinan RI yang mencapai 13,3 persen, perlu diwaspadai. Pasalnya, angka tersebut terlalu mepet dengan level tertinggi dari range yang ditargetkan Pemerintah.
“Kalau kemiskinan kan 13,3 persen. Ini yang perlu diwaspadai, karena dia masih mepet pada range atas. Range angka kemiskinan itu 12,5 persen sampai 13,5 persen,” ujar Direktur Bidang Ekonomi Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Bappenas Prasetijono Widjojo, akhir pekan lalu.
Prasetijono mengungkapkan, seharusnya angka kemiskinan itu bisa ditekan setidaknya mendekati range bawah yang sebesar 12,5 persen. Untuk menekan itu, maka Pemerintah perlu berupaya keras dengan menelurkan program-program pengentasan kemiskinan.
Saat ini, pemerintah telah berupaya untuk mengarahkan agar pekerja sektor informal bisa masuk ke formal. “Caranya dengan meningkatkan kompetensinya melalui pelatihan, training, dan sebagainya sehingga dia masuk ke sektor formal,” terangnya.
Dengan demikian, jika persoalan tenaga kerja bisa diatasi dengan baik, maka dampaknya angka kemiskinan itu akan turun. “Setiap 1 persen pertumbuhan itu bisa menciptakan sekitar 400.000 kesempatan kerja. Ini yang perlu menjadi perhatian,” tutupnya. (Irma Yani/Kontan)
Pendapat
Manusia dan Harapan itu mempunyai hubungan yang sangat erat, setiap manusia pasti mempunyai harapan yang berbeda beda. Tanpa harapan manusia tidak akan tumbuh, kehidupannya akan terasa sepi. Harapan itu bisa kita dapat, apabila kita sudah bekrja keras untuk mendapatkan harapan it.
Banyak contoh Harapan, diantaranya : Dalam Artikel diatas yaitu tentang kemiskinan, pemerintah di setiap negara pasti mempunyai harapan ingin semua warganya hidup makmur tanpa adanya kesusahan, itu merupakan harapan mulia dari pemerintah, tapi untuk mewujudkan harapan itu, pemerintah harus kerja keras, agar kesusahan dan kemiskinan tidak ada lagi.
Menurut saya, jika kita mempunyai harapan untik diri kita, kejarlah harapan itu, agar kita tidak menyesal

Source : http://sehanimanyakobi.wordpress.com/2012/06/27/manusia-dan-harapan/