Sunday, 24 May 2015

SISTEM TERDISTRIBUSI PEMERINTAH DAERAH JAKARTA TIMUR

TUGAS MATA KULIAH SISTEM TERDISTRIBUSI
SISTEM TERDISTRIBUSI PEMERINTAH DAERAH

JAKARTA TIMUR

  



Oleh :
IMAM TRI HARYONO (23111538)
FRANADITYA (22111941)



FAKULTAS ILMU KOMPUTER DAN TEKNOLOGI INFORMASI

2015

I. PROFIL DAERAH

Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Timur merupakan salah satu wilayah administrasi di bawah Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Secara geografis letak Kota Administrasi Jakarta Timur pada posisi antara 106049’35’’ Bujur Timur dan 06010’37’’ Lintang Selatan. Luas wilayah  Kota Administrasi Jakarta Timur mencapai 187,75 Km2 atau mencapai 28,37 % dari luas total wilayah Provinsi DKI Jakarta. Dari luas ini sebagian besar terdiri dari dataran rendah.
Pemerintahan Kota Administrasi Jakarta Timur dibagi ke dalam 10 Kecamatan, yaitu Kecamatan Pasar Rebo, Ciracas, Cipayung, Makasar, Kramatjati, Jatinegara, Duren Sawit, Cakung, Pulogadung dan Matraman. Adapun jumlah kelurahan di Kota Administrasi Jakarta Timur adalah 65 kelurahan.Wilayah Kota Administrasi Jakarta Timur memiliki perbatasan sebelah utara dengan Kota Administrasi Jakarta Utara dan Jakarta Pusat, sebelah timur dengan Kota Bekasi (Provinsi Jawa Barat), sebelah selatan Kabupaten Bogor (Provinsi Jawa Barat) dan sebelah barat dengan Kota Administrasi Jakarta Selatan. Wilayah Kota Administrasi Jakarta Timur Jakarta Timur terdiri 95 % daratan dan selebihnya rawa atau persawahan dengan ketinggian rata-rata 50 meter dari permukaan air laut. Kota Administrasi Jakarta Timur Jakarta Timur dilalui oleh 7 (tujuh) sungai/kali yaitu Kali Ciliwung, Kali Sunter, Kalimalang, Kali Cipinang, Kali Buaran, Kali Jatikramat dan Kali Cakung.
Secara demografis, Kota Administrasi Jakarta Timur merupakan kota yang paling luas di antara kota-kota lainnya di wilayah Provinsi DKI Jakarta. Kota Administrasi Jakarta Timur juga memiliki jumlah penduduk yang paling banyak.
Berdasarkan sumber data Sudin Kependudukan Jakarta Timur,  jumlah penduduk Kota Administrasi Jakarta Timur sampai dengan Bulan September tahun 2012 adalah 2.932.653 jiwa, yang terdiri dari 1.152.963 laki-laki dan 1.419.690 perempuan. Tingkat pertumbuhan penduduk juga mengalami peningkatan dari 0,75 % pada tahun 2009-2010 menjadi 0,05 % pada periode tahun 2010-2011.Sementara untuk rata-rata tingkat kepadatan penduduk Kota Administrasi Jakarta Timur cukup tinggi, yaitu sekitar 14.041 jiwa/km2 dengan kepadatan penduduk yang paling tinggi adalah Kecamatan Matraman mencapai 38.482 jiwa/km2 dan yang terendah adalah Kecamatan Makasar sebesar 7.140 jiwa/km2.



II. POTENSI WILAYAH PEMDA JAKARTA TIMUR

Jakarta Timur merupakan Kota Administrasi yang memiliki wilayah paling luas serta memiliki keunikan baik dari sisi historis maupun obyektif diantara Kota Administrasi lainnya di DKI Jakarta. Dengan luasnya Kota Administrasi Jakarta Timur, maka sangat mungkin untuk dikembangkan, sehingga ke depannya Kota Administrasi Jakarta Timur dapat bersaing dengan kota-kota lain di Indonesia.
Kota Administrasi Jakarta Timur memiliki sejumlah kawasan-kawasan potensial atau unggulan untuk dapat dikembangkan. Kawasan unggulan merupakan kawasan yang diperuntukan bagi kegiatan sektor strategis, seperti industri, pariwisata, perdagangan, pertanian, permukiman dan lain-lain.Sektor strategis merupakan sektor yang menempati prioritas utama karena tingkat peranannya dalam pembangunan. Kawasan strategis kota adalah kawasan yang penataan ruangnya diprioritaskan karena mempunyai pengaruh sangat penting dalam lingkup kota terhadap pembangunan ekonomi, sosial, budaya, dan lingkungan, serta pendayagunaan sumber daya alam dan teknologi tinggi untuk mengembangkan, dan melestarikan serta mengkoordinasikan pembangunan nilai strategis kawasan yang bersangkutan dalam mendukung penataan ruang wilayah.
Secara terperinci beberapa keunikan tersebut tergambar dari kondisi kawasan potensial yang ada di Kota Jakarta Timur:
1.      Kawasan Jatinegara       
- Kawasan ini merupakan sentra kegiatan ekonomi
- Terdapat sentra produksi & jual beli Batu cincin (Pasar Rawa Bening)
- Diharapkan kawasan ini bisa menjadi kawasan prospective & berfungsi optimal bagi kegiatan ekonomi di Kota Jakarta Timur

2.      Kawasan Meubel Klender
- Pusat promosi meubel
- Kawasan peraktivitas regional
- Kawasan cagar budaya
- Pusat kegiatan ekonomi lokal

3.      Kawasan PIK Pulo Gadung
- Sebagai kawasan perdagangan yang mendukung pengembangan industri UKM
- Sebagai kawasan hunian adalah yang intensitas/kepadatan tinggi dan bersifat hunian produktif, yaitu terutama untuk yang bekerja/terlibat di kegiatan industri di kawasan ini
- Sebagai wisata Industri sebagai ‘daya tarik’ tambahan yang menghidupkan kawasan

4.      Kawasan Cililitan
- Kawasan potensial perdagangan untuk meningkatkan perekonomian Kota Jakarta Timur
- Pada kawasan ini terdapat pula Pusat Grosir Cililitan sebagai pusat perbelanjaan satu-satunya di Indonesia yang mempunyai akses masuk/menuju shelter Busway langsung terhubung ke   gedung

5.      Kanal Banjir Timur
- Panjang 15,6 KM (total 23,6 KM), dengan lebar 100-300 M
- Mengurangi 13 lokasi rawan genangan dan melindungi sebagain wilayah Jakarta Utara dan Jakarta Timur  (207 KM2) dari limpasan 5 sungai, yakni  kali Cipinang, Kali Sunter, Kali Buaran, Kali Jatikramat dan Kali Cakung

6.      Terminal Pulo Gebang
- Terminal Pulogebang merupakan terminal pengganti Terminal Pulogadung
- Diproyeksikan menjadi terminal terbesar dan termodern di Jakarta
- Terminal ini direncanakan terdiri atas 4 lantai ditambah satu lantai basement
  
7.      Hutan Kota
- Keberadaan Hutan Kota sebagai paru-paru kota harus dijaga dan dipelihara agar fungsinya bisa lebih optimal
- Penataan, pembangunan, dan pemeliharaan hutan kota adalah untuk menjaga kelestarian plasma nutfah dan menciptakan keserasian dan keseimbangan perkotaan
- Hutan kota yang merupakan Ruang Terbuka Hijau (RTH) mempunyai peran penting dalam ketahanan ekosistem kota 

8.      Waduk dan Situ
- Situ/Waduk selain sebagai penampungan air yang sebagian besar berfungsi sebagai pengendalian banjir dan sumber air baku juga dapat sebagai objek wisata
- Situ dan waduk yang ada diwilayah Kota Administrasi Jakarta Timur saat ini berjumlah   17 Situ/Waduk
- Luas existing Situ dan Waduk tersebut berkisar antara 1 sampai dengan 50 Ha

9.      Pasar Prumpung
- Pasar Prumpung merupakan pasar yang menarik untuk dikunjungi karena pasar ini mempunyai keunikan tersendiri yang tidak dipunyai oleh pasar yang lain.
- Pasar ini memperdagangkan mainan anak-anak yang lengkap dan murah
- Diharapakan kedepan Pasar Prumpung menjadi lebih bermanfaat dan menjadi salah satu tujuan wisata belanja di Kota Jakarta Timur

10.  Pasar Induk Kramat Jati
- Pasar induk Kramat Jati adalah 24 jam sehari dan hampir dipastikan pasar ini selalu ramai sepanjang hari
- Pasar Induk Kramat Jati berada di jalur lintas utama, dan merupakan salah satu pintu gerbang dari dan ke arah Timur Jakarta

III.  STRUKTUR ORGANISASI

 


JABATAN
NAMA PEJABAT
Walikota Jakarta Timur
Drs. Bambang Musyawardana M.Si
Wakil Walikota Jakarta Timur
Drs. H. Husein Murad, M.Si
Sekretaris Kota Administrasi Jaktim
M. Anwar, SSi, M.AP
Asisten Pemerintahan Jaktim
Drs. H. Andriansyah, MH
Asisten Perekonomian & Administrasi Jaktim
Eric Pahlevi Zakaria Lumbun, S.Sos, MM
Asisten Kesejahteraan Masyarakat Jaktim
Drs. H. Ibnu Hajar, MM
Asisten Pembangunan dan Lingkungan Hidup
Teguh Hendrawan, S.Sos, M.Si

IVDATA PELAYANAN UMUM
Dalam penulisan makalah ini sumber daya sistem terdistibusi yang ditekankan adalah database mengenai masyarakat sebagai tenaga kerja. Maka, dari dinas-dinas yang ada diambil sampel 4 dinas, yaitu:
°         Dinas Kependudukan
°         Dinas Pendidikan
°         Dinas Tenaga Kerja & Transmigrasi
°         Dinas Kesehatan
REKAPITULASI DATA GURU TAHUN 2015 TINGKAT KOTAMADYA/ KABUPATEN



V.  KONSEP JARINGAN SISTEM TERDISTRIBUSI

Konsep yang tepat digunakan pada design sistem terdistribusi pemda Jakarta Timur  sebagai daerah industri dengan kebutuhan integrasi data dan jumlah data yang besar adalah Jaringan Superpeers. Superpeers adalah penggabungan dari beberapa jaringan Client-server, yang saling terhubung tanpa ada perbedaan kedudukan dalam jaringan  (peer to peer),  sehingga membentuk satu kesatuan. Pada masing-masing router terdapat hubungan langsung tanpa melalui perantara jaringan lain.


Skema design jaringan Superpeers sistem terdistribusi Pemda Jaktim

 VI. DESIGN SISTEM SOFTWARE APLIKASI YANG DIGUNAKAN
Software atau Perangkat lunak adalah program komputer yang berfungsi sebagai sarana interaksi antara pengguna dan perangkat keras
.
A. Jenis-jenis Software
Terdapat beberapa jenis software, di tinjau dari segi fungsi dan dari segi cara
memperolehnya. Ada 3 jenis tingkatan software dari segi fungsi, diantaranya :
- Sistem Operasi
- Program Aplikasi
- Bahasa Pemrograman

Sistem Operasi
Sistem operasi atau operating system ( OS) adalah perangkat lunak sistem yang bertugas untuk melakukan kontrol dan manajemen perangkat keras serta operasi-operasi dasar sistem, termasuk menjalankan software aplikasi seperti program-program pengolah kata dan multimedia
.

Sistem Operasi menjamin aplikasi software lainnya dapat menggunakan memori, melakukan input dan output terhadap peralatan lain, dan memiliki akses kepada sistem file. Apabila beberapa aplikasi berjalan secara bersamaan, maka Sistem Operasi mengatur skedule yang tepat, sehingga sedapat mungkin semua proses yang berjalan mendapatkan waktu yang cukup untuk menggunakan prosesor (CPU) serta tidak saling mengganggu.

Untuk pemda Jakarta Timur, design arsitektur software yang dirancang  adalah tentang software aplikasi berbasis web yang digunakan pada masing-masing 4 dinas dari 67 dinas yang tersedia. Adapun berikut adalah gambaran aplikasi yang digunakan :
·       Dinas Kependudukan



·         Dinas Pendidikan


·         Dinas Tenaga Kerja & Transmigrasi

·         Dinas Kesehatan

VII. ALASAN DISTRIBUSI PEMDA JAKARTA TIMUR
Sistem terdistribusi merupakan kebalikan dari Sistem Operasi Prosesor Jamak. Sistem terdisribusi mempunyai memori lokal pada setiap komponennya sehingga memungkinkan pembagian beban kerja, sedangkan Sistem operasi prosesor jamak menempatkan semua beban pekerjaan pada satu komponen saja.

Sistem terdistribusi memungkinkan penggunaan dan pengaksesan jarak jauh melalui jaringan TCP/IP, penggunaan resource pun dapat di minimalisir melalui sharing yang dilakukan pada jaringan seperi penggunaan printer pada jaringan lokal atau intranet.

Dalam setiap penggunaan suatu sistem, banyak sekali ditemui permasalahan – permasalahan yang muncul, begitu juga dengan sistem terdistribusi. Selain permasalahan – permasalahan yang akan dihadapi terdapat tantangan – tantangan dalam sistem terdistribusi. Untuk mengembangkan suatu sistem terdistribusi, perlu diperhatikan beberapa aspek yang merupakan suatu tantangan bagi para pegembang Sistem Terdistribusi yaitu sebagai berikut :

a. Keanekaragaman (heterogeneity)
Sis
tem  mampu mendukung berbagai jenis sistem operasi, perangkat keras dan perangkat lunak. Misalnya Sistem dalam kantor masih dapat berjalan dengan baik meskipun terdiri dari komputer yang masih baru dan komputer yang sudah lama.

b. Keterbukaan (openness)
Pengambangan Sis
tem yang dilakukan dengan menambahkan komponen-komponen baru yang dapat dilakukan oleh programmer yang berbeda-beda. Misalnya menambahkan program sistem layanan bank tidak harus dilakukan oleh orang yang menciptakan program tersebut, tetapi dapat dilakukan oleh programmer lain.

c. Keamanan (security)
Sistem harus dapat menyediakan keamanan yang memadai bagi sumber daya yang digunakan bersama dan pesan yang dihantarkan dalam sistem. Misalnya PIN dari mesin ATM dikirimkan secara tersamar ke basisdata bank.

d. Skalabilitas (scalability)
Ukuran Sistem dapat diubah dan tetap dapat berjalan dengan baik. Perubahan dapat dilakukan dari segi jumlah pengguna maupun dari segi kekuatan perangkat keras komputer-komputer dalam Sistem itu sendiri.

e. Penanganan Masalah (error-handling)
Kerusakan yang terjadi pada satu komputer dalam Sistem tidak mempengaruhi kinerja sistem secara keseluruhan. Misalnya sekumpulan komputer yang memantau kegiatan umum gunung berapi. Apabila salah satu komputer mati, sistem tersebut masih dapat bekerja sehingga proses pemantauan dapat terus berjalan.

f. Kebersamaan (conccuriency)
Apabila terjadi permintaan secara bersamaan, Sistem tidak akan menjad kacau. Misalnya permintaan data dari basis data bank dapat dilakukan oleh beberapa orang teller dalam waktu yang bersamaan.

g. Penyembunyian (transparency)
Dalam beberapa buku berbahasa Indonesia, istilah tersebut juga sering disebut transparansi, walaupun sebenarnya kurang tepat. Penyembunyian memabuat beberapa aspek distribusi tidak tampak oleh pengguna.

VIII. KESIMPULAN
Kawasan Jakarta Timur merupakan kawasan yang strategis digunakan sebagai kawasan perdagangan, Sehingga menyerap banyak tenaga kerja dan peluang bagi masyarakat untuk membuka suatu lapangan pekerjaan yang baru. Dengan kemajuan zaman dalam mengolah informasi, diperlukan suatu sistem yang baik untuk mengolah informasi terkait dengan dunia industri terutama dalam peran masyarakat sebagai tenaga kerja. Sistem terdistribusi dengan design jaringan superpeers, aplikasi yang tepat serta beberapa solusi yang diberikan hendaknya mampu menjawab masalah yang terjadi di pemerintahan Jakarta timur.


No comments:

Post a Comment