Linux (diucapkan ˈlɪnəks atau /ˈlɪnʊks/)
[1] adalah nama yang diberikan kepada
sistem operasi komputer
bertipe Unix. Linux merupakan salah satu contoh hasil pengembangan
perangkat lunak bebas dan
sumber terbuka utama. Seperti perangkat lunak bebas dan sumber terbuka lainnya pada umumnya,
kode sumber Linux dapat dimodifikasi, digunakan dan didistribusikan kembali secara bebas oleh siapa saja.
[2] Linux telah lama dikenal untuk penggunaannya di
server, dan didukung oleh perusahaan-perusahaan komputer ternama seperti
Intel,
Dell,
Hewlett-Packard,
IBM,
Novell,
Oracle Corporation,
Red Hat, dan
Sun Microsystems. Linux digunakan sebagai sistem operasi di berbagai macam jenis
perangkat keras komputer, termasuk
komputer desktop,
superkomputer,
[4], dan
sistem benam seperti
pembaca buku elektronik, sistem permainan video (
PlayStation 2,
PlayStation 3 dan
XBox[5]),
telepon genggam dan
router. Para pengamat teknologi informatika beranggapan kesuksesan Linux dikarenakan Linux tidak bergantung kepada vendor (
vendor independence), biaya operasional yang rendah, dan kompatibilitas yang tinggi dibandingkan versi UNIX
tak bebas, serta faktor keamanan dan kestabilannya yang tinggi dibandingkan dengan sistem operasi lainnya seperti
Microsoft Windows. Ciri-ciri ini juga menjadi bukti atas keunggulan model pengembangan perangkat lunak sumber terbuka (
opensource software).
Sistem operasi
Unix dikembangkan dan diimplementasikan pada tahun
1960-an dan pertama kali dirilis pada
1970. Faktor ketersediaannya dan kompatibilitasnya yang tinggi menyebabkannya dapat digunakan, disalin dan dimodifikasi secara luas oleh institusi-institusi akademis dan pada pebisnis.
Logo Linux (Tux) dimulai saat
Linus Torvalds sedang berjalan-jalan di taman Perth. Saat sedang berjalan itu lah
Linus Torvalds di patok oleh sekor Pinguin dan demam selama berhari. Ia berfikir bahwa karakter pinguin cocok untuk menjadi logo dari sistem operasi barunya itu. Maka diadakan sebuah kompetisi untuk mendesain Logo Linux yang baru, dan kompetisi itu dimenangkan oleh Larry Ewing yang berhasil menggambarkan seekor pinguin yang sedang duduk.
Proyek GNU
Proyek GNU yang mulai pada
1984 memiliki tujuan untuk membuat sebuah sistem operasi yang kompatibel dengan Unix dan lengkap dan secara total terdiri atas
perangkat lunak bebas.
[6] Tahun 1985,
Richard Stallman mendirikan
Yayasan Perangkat Lunak Bebas dan mengembangkan
Lisensi Publik Umum GNU (
GNU General Public License atau GNU GPL). Kebanyakan program yang dibutuhkan oleh sebuah sistem operasi (seperti pustaka,
kompiler,
penyunting teks,
shell Unix dan sistem jendela) diselesaikan pada awal tahun
1990-an, walaupun elemen-elemen tingkat rendah seperti
device driver,
jurik dan
kernel masih belum selesai pada saat itu.
[7] Linus Torvalds pernah berkata bahwa jika kernel GNU sudah tersedia pada saat itu (1991), dia tidak akan memutuskan untuk menulis versinya sendiri.
MINIX
MINIX, sebuah sistem bertipe Unix yang ditujukan untuk penggunaan akademis dirilis oleh
Andrew S. Tanenbaum pada tahun 1987. Kode sumber MINIX 1.0 tercantum dalam bukunya
Operating Systems: Design and Implementation. Walaupun dapat secara mudah didapatkan, modifikasi dan pendistribusian ulang tidak diperbolehkan pada saat itu. Hak cipta dari kode sumbernya termasuk ke dalam hak cipta dari bukunya yang dipublikasikan oleh
Prentice Hall. Sebagai tambahan, disain versi
16-bit dari MINIX kemudian tidak secara baik diadaptasikan kepada versi
32-bit dari arsitektur
Intel 386 yang murah dan populer yang digunakan secara luas di komputer pribadi.
Tahun 1991, Torvalds mulai bekerja untuk membuat versi non-komersial pengganti MINIX sewaktu ia belajar di
Universitas Helsinki.
[9] Hasil kerjaannya itu yang kemudian akan menjadi
kernel Linux.
Pada tahun 1992, Tanembaum menulis sebuah artikel di
Usenet, mengklaim bahwa Linux sudah ketinggalan zaman. Dalam artikelnya, ia mengkritik Linux sebagai sebuah sistem operasi dengan rancangan
monolitik dan terlalu terpaku dengan arsitektur x86 sehingga tidak bersifat
portable, di mana digambarkannya sebagai sebuah "kesalahan mendasar".
[10] Tanenbaum menyarankan bahwa mereka yang menginginkan sebuah sistem operasi modern harus melihat kepada sebuah rancangan yang berdasarkan kepada model
mikrokernel. Tulisan tersebut menekankan tanggung jawab Torvalds yang berujung kepada sebuah
debat tentang rancangan kernel monolitik dan mikrokernel.
[10]
Sekarang ini Linux telah digunakan di berbagai domain, dari
sistem benam[11] sampai
superkomputer,
[12] dan telah mempunyai posisi yang aman dalam instalasi
server web dengan aplikasi
LAMP-nya yang populer.
[13] Pengembangan kernel Linux masih dilanjutkan oleh Torvalds, sementara Stallman mengepalai Yayasan Perangkat Lunak Bebas yang mendukung pengembangan komponen
GNU. Selain itu, banyak individu dan perusahaan yang mengembangkan komponen non-GNU. Komunitas Linux menggabungkan dan mendistribusikan kernel, komponen GNU dan non-GNU dengan perangkat lunak manajemen paket dalam bentuk
distribusi Linux.
Desain
Linux merupakan
sistem operasi bertipe Unix modular. Linux memiliki banyak disain yang berasal dari disain dasar Unix yang dikembangkan dalam kurun waktu
1970-an hingga
1980-an. Linux menggunakan sebuah
kernel monolitik,
kernel Linux yang menangani kontrol proses, jaringan,
periferal dan pengaksesan
sistem berkas.
Device driver telah terintegrasi ke dalam kernel.
Banyak fungsi-fungsi tingkat tinggi di Linux ditangani oleh proyek-proyek terpisah yang berintegrasi dengan kernel.
Userland GNU merupakan sebuah bagian penting dari sistem Linux yang menyediakan
shell dan
peralatan-peralatan yang menangani banyak fungsi-fungsi dasar sistem operasi. Di atas kernel, peralatan-peralatan ini membentuk sebuah sistem Linux lengkap dengan sebuah
antarmuka pengguna grafis yang dapat digunakan, umumnya berjalan di atas
X Window System
Antarmuka pengguna
Linux dapat dikendalikan oleh satu atau lebih
antarmuka baris perintah (
command line interface atau CLI) berbasis teks,
antarmuka pengguna grafis (
graphical user interface atau GUI, yang umumnya merupakan konfigurasi bawaan untuk versi
desktop).
Pada komputer meja,
GNOME,
KDE dan
Xfce merupakan antarmuka pengguna yang paling populer,
[17] walaupun terdapat sejumlah varian antarmuka pengguna. Antarmuka pengguna yang paling populer berjalan di atas
X Window System (X), yang menyediakan
transparansi jaringan yang memperolehkan sebuah aplikasi grafis berjalan di atas satu mesin tetapi ditampilkan dan dikontrol di mesin yang lain.
GUI yang lain memiliki
X window manager seperti
FVWM,
Enlightenment,
Fluxbox,
Icewm dan
Window Maker. Manajer jendela menyediakan kontrol untuk penempatan dan penampilan dari jendela-jendela aplikasi individual serta interaksi dengan sistem jendela X.
Sebuah sistem Linux umumnya menyediakan sebuah
antarmuka baris perintah lewat sebuah
shell, yang merupakan cara tradisional untuk berinteraksi dengan sebuah sistem Unix. Sebuah
distro Linux yang dikhususkan untuk lingkungan
peladen mungkin hanya memiliki CLI sebagai satu-satunya antarmuka. Sebuah sistem yang tidak memiliki
monitor hanya dapat dikontrol melalui baris perintah lewat protokol seperti
SSH atau
telnet.
Kebanyakan komponen tingkat rendah Linux, termasuk GNU
Userland, menggunakan CLI secara ekslusif. CLI cocok untuk digunakan pada lingkungan otomasi tugas-tugas yang repetitif atau tertunda, dan menyediakan
komunikasi inter-proses yang sangat sederhana. Sebuah program
emulator terminal grafis sering digunakan untuk mengakses CLI dari sebuah Linux desktop.
Pengembangan
Sebuah ringkasan sejarah sistem operasi-sistem operasi
bertipe Unix menunjukkan asal usul Linux. Perhatikan walaupun memiliki konsep dan disain arsitektur yang sama, Linux tidak memiliki kode sumber yang tidak bebas seperti halnya
Unix atau
Minix.
Perbedaan utama antara Linux dan sistem operasi populer lainnya terletak pada
kernel Linux dan komponen-komponennya yang
bebas dan
terbuka. Linux bukan satu-satunya sistem operasi dalam kategori tersebut, walaupun demikian Linux adalah contoh terbaik dan terbanyak digunakan. Beberapa lisensi perangkat lunak
bebas dan
sumber terbuka berdasarkan prinsip-prinsip
copyleft, sebuah konsep yang menganut prinsip: karya yang dihasilkan dari bagian
copyleft harus juga merupakan
copyleft. Lisensi perangkat lunak bebas yang paling umum,
GNU GPL, adalah sebuah bentuk
copyleft, dan digunakan oleh kernel Linux dan komponen-komponen dari
proyek GNU.
Sistem Linux berkaitan erat dengan standar-standar
POSIX,
[18] SUS,
[19] ISO dan
ANSI. Akan tetapi, baru distribusi Linux-FT saja yang mendapatkan sertifikasi POSIX.1.
[20]
Proyek-proyek perangkat lunak bebas, walaupun dikembangkan dalam bentuk kolaborasi, sering dirilis secara terpisah. Akan tetapi, dikarenakan lisensi-lisensi perangkat lunak bebas secara eksplisit mengijinkan distribusi ulang, terdapat proyek-proyek yang bertujuan untuk mengumpulkan perangkat lunak-perangkat lunak tersebut dan menjadikannya tersedia dalam waktu bersamaan dalam suatu bentuk yang dinamakan
distribusi Linux.
Sebuah
distribusi Linux, yang umum disebut dengan "distro", adalah sebuah proyek yang bertujuan untuk mengatur sebuah kumpulan perangkat lunak berbasis Linux dan memfasilitasi instalasi dari sebuah sistem operasi Linux. Distribusi-distribusi Linux ditangani oleh individu, tim, organisasi sukarelawan dan entitas komersial. Distribusi Linux memiliki perangkat lunak sistem dan
aplikasi dalam bentuk paket-paket dan perangkat lunak yang spesifik dirancang untuk instalasi dan konfigurasi sistem. Perangkat lunak tersebut juga bertanggung jawab dalam pemutakhiran paket. Sebuah Distribusi Linux bertanggung jawab atas konfigurasi bawaan, sistem keamanan dan integrasi secara umum dari paket-paket perangkat lunak sistem Linux
Pemrograman di Linux
Sebagian besar distribusi Linux mendukung banyak
bahasa pemrograman. Koleksi peralatan untuk membangun aplikasi dan program-program sistem operasi yang umum terdapat di dalam
GNU toolchain, yang terdiri atas
GNU Compiler Collection (GCC) dan
GNU build system. GCC menyediakan kompilator untuk
Ada,
C,
C++,
Java, dan
Fortran. Kernel Linux sendiri ditulis untuk dapat dikompilasi oleh GCC. Kompilator
tak bebas (proprietary) untuk Linux antara lain adalah
Intel C++ Compiler dan IBM XL C/C++ Compiler.
Kebanyakan distribusi juga memiliki dukungan untuk
Perl,
Ruby,
Python dan
bahasa pemrograman dinamis lainnya. Contoh bahasa pemrograman yang tidak umum tetapi tetap mendapat dukungan di Linux antara lain adalah
C# dengan proyek
Mono yang disponsori oleh
Novell, dan
Scheme. Sejumlah
Java Virtual Machine dan peralatan pengembang jalan di Linux termasuk Sun Microsystems JVM (
HotSpot), dan J2SE RE IBM, serta proyek-proyek sumber terbuka lainnya seperti
Kaffe. Dua kerangka kerja utama untuk pengembangan aplikasi grafis di Linux adalah
GNOME dan
KDE. Proyek-proyek ini berbasiskan
GTK+ dan
Qt. Keduanya mendukung beragam bahasa pemrograman. Untuk
Integrated development environment terdapat
Anjuta,
Code::Blocks,
Eclipse,
KDevelop,
Lazarus,
MonoDevelop,
NetBeans, dan
Omnis Studio, sedangkan penyunting teks yang telah lama tersedia adalah
Vim dan
Emacs.
[23]
Penggunaan
Sebagian besar distribusi Linux didisain untuk penggunaan umum di
komputer meja dan
peladen, tetapi terdapat distribusi yang dikhususkan untuk tujuan dan lingkungan yang berbeda yang tergantung kepada dukungan
arsitektur komputer,
sistem benam, stabilitas, keamanan, lokalisasi ke wilayah atau bahasa tertentu, kelompok pengguna tertentu, dukungan
aplikasi waktu nyata, atau lingkungan
desktop tertentu. Beberapa distribusi bahkan mengikutkan hanya
perangkat lunak bebas. Sekarang ini ada sekitar tiga ratus distribusi yang secara aktif dikembangkan, dengan sekitar selusin distribusi yang menjadi terpopuler untuk penggunaan secara umum.
[24]
Linux adalah sistem operasi yang di-
porting secara luas. Kernel Linux awalnya didisain hanya untuk
mikroprosesor Intel 80386, sekarang kernel Linux telah jalan di beragam
arsitektur komputer antara lain di perangkat
hand-held iPAQ berbasis ARM,
komputer mainframe IBM System z9, dari peralatan berupa
telepon bergerak hingga
superkomputer.
[25] Terdapat distribusi yang dikhususkan untuk sejumlah kecil arsitektur.
Fork kernel
ELKS dapat dijalankan di
mikroprosesor 16-bit Intel 8086 atau
Intel 80286, sementara
fork kernel
µClinux dapat dijalankan di atas sistem yang tidak memiliki sebuah
unit manajemen memori.
Distribusi Linux
Lihat juga Distribusi Linux
Terdapat banyak distribusi Linux (lebih dikenali sebagai
distro) yang dibuat oleh individu, grup, atau lembaga lain. Masing-masing disertakan dengan program sistem dan program aplikasi tambahan, di samping menyertakan suatu program yang memasang keseluruhan sistem di komputer (
installer program).
Inti di setiap distribusi Linux adalah kernel, koleksi program dari proyek GNU (atau proyek lain), cangkang (
shell), dan aturcara utilitas seperti pustaka (
libraries),
kompilator, dan
penyunting (editor). Kebanyakan sistem juga menyertakan aturcara dan utilitas yang bukan-GNU. Bagaimanapun, utilitas tersebut dapat dipisahkan dan sistem ala UNIX masih tersedia. Beberapa contoh adalah aturcara dan utiliti dari
BSD dan sistem grafik-X (
X-Window System). X menyediakan antarmuka grafis (GUI) yang umum untuk Linux.
Contoh-contoh distribusi Linux :
Aplikasi sistem operasi Linux
Pengguna Linux, yang pada umumnya memasang dan melakukan sendiri konfigurasi terhadap sistem, lebih cenderung mengerti teknologi dibanding pengguna Microsoft Windows atau Mac OS. Mereka sering disebut
hacker atau
geek. Namun
stereotipe ini semakin berkurang dengan peningkatan sifat ramah-pengguna Linux dan makin luasnya pengguna distribusi. Linux telah membuat pencapaian yang cukup baik dalam pasaran komputer server dan komputer tujuan khusus, seperti mesin render gambar dan server web. Linux juga mulai populer dalam pasaran komputer
desktop.
Linux merupakan asas kepada kombinasi program-server
LAMP, kependekan dari Linux, Apache, MySQL, Perl/PHP/Python. LAMP telah mencapai popularitas yang luas di kalangan pengembang Web.
Linux juga sering digunakan sebagai
sistem operasi embeded. Biaya pengadaan Linux yang murah memungkinkan penggunaannya dalam peralatan seperti
simputer, yaitu komputer berbiaya rendah yang ditujukan pada penduduk berpendapatan rendah di
Negara-negara berkembang.
Dengan lingkungan
desktop seperti
KDE dan
GNOME, Linux menawarkan antarmuka pengguna yang lebih menyerupai
Apple Macintosh atau Microsoft Windows daripada
antarmuka baris teks seperti Unix. Oleh karena itu, lebih banyak program grafik dapat ditemui pada Linux yang menawarkan berbagai fungsi yang ada pada utilitas komersil.
Skala usaha pembangunan Linux
Sebuah studi (More Than a Gigabuck: Estimating GNU/Linux's Size [2]) Terhadap Red Hat Linux 7.1 menemukan bahwa distribusi ini berisi 30 juta baris kode sumber (‘’source lines of code (SLOC)’’). Menggunakan model biaya COCOMO studi ini menunjukan bahwa distribusi ini memerlukan waktu pengembangan sebanyak 8000 tahun, apabila software ini di kembangkan dengan cara proprietary konvensional. Dan akan menghabiskan sekitar 1.08 miliar dolar (dolar tahun 2000) untuk dikembangkan di Amerika Serikat.
Mayoritas dari kode (71%) ditulis dalam C, namun banyak bahasa lain digunakan, termasuk C++ shell scripts, Lisp, assembly language, Perl, Fortran dan Python.
Sekitar setengah dari kodenya di lisensikan di bawah GPL.
Kernel Linux mengandung 2.4 juta baris kode, atau sekitar 8% dari total kode yang dipakai dalam sebuah distribusi/distro. Hal ini menunjukan bahwa mayoritas dari distribusi Linux terdiri dari kode yang tidak terkandung dalam Kernel Linux.
"GNU/Linux"
Lihat
Kontroversi Penamaan GNU/Linux
GNU adalah singkatan dari
GNU's
Not
Unix.
Disebabkan utiliti-utiliti dari proyek sistem operasi bebas GNU - tanpa ini sistem Linux tidak akan menyerupai sistem Unix dalam perspektif pengguna -
Richard Stallman dari
GNU/
FSF memohon agar kombinasi sistem (proyek GNU dan kernel Linux), disebut sebagai "GNU/Linux". Pengguna distribusi Linux dari proyek
Debian lebih cenderung menggunakan nama tersebut. Kebanyakan pengguna lebih mudah menggunakan istilah "Linux".
Sumber : www.wikipedia.com
Belum ada tanggapan untuk "Perkembangan LINUX"
Post a Comment