TUGAS MATA KULIAH SISTEM TERDISTRIBUSI
SISTEM TERDISTRIBUSI PEMERINTAH DAERAH
JAKARTA TIMUR
Oleh :
IMAM TRI HARYONO (23111538)
FRANADITYA (22111941)
FAKULTAS ILMU KOMPUTER DAN TEKNOLOGI INFORMASI
2015
I. PROFIL DAERAH
Pemerintah
Kota Administrasi Jakarta Timur merupakan salah satu wilayah administrasi di
bawah Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Secara geografis letak Kota Administrasi
Jakarta Timur pada posisi antara 106049’35’’ Bujur Timur dan 06010’37’’ Lintang
Selatan. Luas wilayah Kota Administrasi Jakarta Timur mencapai 187,75 Km2
atau mencapai 28,37 % dari
luas
total wilayah Provinsi DKI Jakarta. Dari luas ini sebagian besar terdiri dari
dataran rendah.
Pemerintahan
Kota Administrasi Jakarta Timur dibagi ke dalam 10 Kecamatan, yaitu Kecamatan
Pasar Rebo, Ciracas, Cipayung, Makasar, Kramatjati, Jatinegara, Duren Sawit,
Cakung, Pulogadung dan Matraman. Adapun jumlah kelurahan di Kota Administrasi
Jakarta Timur adalah 65 kelurahan.Wilayah Kota Administrasi Jakarta Timur
memiliki perbatasan sebelah utara dengan Kota Administrasi Jakarta Utara dan
Jakarta Pusat, sebelah timur dengan Kota Bekasi (Provinsi Jawa Barat), sebelah
selatan Kabupaten Bogor (Provinsi Jawa Barat) dan sebelah barat dengan Kota
Administrasi Jakarta Selatan.
Wilayah
Kota Administrasi Jakarta Timur Jakarta Timur terdiri 95 % daratan dan
selebihnya rawa atau persawahan dengan ketinggian rata-rata 50 meter dari
permukaan air laut. Kota Administrasi Jakarta Timur Jakarta Timur dilalui oleh
7 (tujuh) sungai/kali yaitu Kali Ciliwung, Kali Sunter, Kalimalang, Kali
Cipinang, Kali Buaran, Kali Jatikramat dan Kali Cakung.
Secara
demografis, Kota Administrasi Jakarta Timur merupakan kota yang paling luas di
antara kota-kota lainnya di wilayah Provinsi DKI Jakarta. Kota Administrasi
Jakarta Timur juga memiliki jumlah penduduk yang paling banyak.
Berdasarkan
sumber data Sudin Kependudukan Jakarta Timur, jumlah penduduk Kota
Administrasi Jakarta Timur sampai dengan Bulan September tahun 2012 adalah
2.932.653 jiwa, yang terdiri dari 1.152.963 laki-laki dan 1.419.690 perempuan.
Tingkat pertumbuhan penduduk juga mengalami peningkatan dari 0,75 % pada tahun
2009-2010 menjadi 0,05 % pada periode tahun 2010-2011.Sementara untuk rata-rata
tingkat kepadatan penduduk Kota Administrasi Jakarta Timur cukup tinggi, yaitu
sekitar 14.041 jiwa/km2 dengan kepadatan penduduk yang paling tinggi adalah
Kecamatan Matraman mencapai 38.482 jiwa/km2 dan yang terendah adalah Kecamatan
Makasar sebesar 7.140 jiwa/km2.
II. POTENSI
WILAYAH PEMDA JAKARTA TIMUR
Jakarta
Timur merupakan Kota Administrasi yang memiliki wilayah paling luas serta
memiliki keunikan baik dari sisi historis maupun obyektif diantara Kota
Administrasi lainnya di DKI Jakarta. Dengan luasnya Kota Administrasi Jakarta
Timur, maka sangat mungkin untuk dikembangkan, sehingga ke depannya Kota
Administrasi Jakarta Timur dapat bersaing dengan kota-kota lain di Indonesia.
Kota
Administrasi Jakarta Timur memiliki sejumlah kawasan-kawasan potensial atau
unggulan untuk dapat dikembangkan. Kawasan unggulan merupakan kawasan yang
diperuntukan bagi kegiatan sektor strategis, seperti industri, pariwisata,
perdagangan, pertanian, permukiman dan lain-lain.Sektor strategis merupakan
sektor yang menempati prioritas utama karena tingkat peranannya dalam
pembangunan. Kawasan strategis kota adalah kawasan yang penataan ruangnya
diprioritaskan karena mempunyai pengaruh sangat penting dalam lingkup kota
terhadap pembangunan ekonomi, sosial, budaya, dan lingkungan, serta
pendayagunaan sumber daya alam dan teknologi tinggi untuk mengembangkan, dan
melestarikan serta mengkoordinasikan pembangunan nilai strategis kawasan yang
bersangkutan dalam mendukung penataan ruang wilayah.
Secara
terperinci beberapa keunikan tersebut tergambar dari kondisi kawasan potensial
yang ada di Kota Jakarta Timur:
1.
Kawasan
Jatinegara
- Kawasan ini
merupakan sentra kegiatan ekonomi
- Terdapat sentra
produksi & jual beli Batu cincin (Pasar Rawa
Bening)
- Diharapkan kawasan ini bisa menjadi kawasan
prospective & berfungsi optimal bagi kegiatan ekonomi di Kota Jakarta Timur
2.
Kawasan Meubel Klender
- Pusat promosi
meubel
- Kawasan
peraktivitas regional
- Kawasan cagar
budaya
- Pusat kegiatan ekonomi lokal
3.
Kawasan PIK Pulo Gadung
- Sebagai
kawasan perdagangan yang mendukung pengembangan industri UKM
- Sebagai
kawasan hunian adalah yang intensitas/kepadatan tinggi dan bersifat hunian
produktif, yaitu terutama untuk yang bekerja/terlibat di kegiatan industri di
kawasan ini
- Sebagai wisata Industri sebagai ‘daya tarik’
tambahan yang menghidupkan kawasan
4.
Kawasan Cililitan
- Kawasan
potensial perdagangan untuk meningkatkan perekonomian Kota Jakarta Timur
- Pada kawasan ini terdapat pula Pusat Grosir
Cililitan sebagai pusat perbelanjaan satu-satunya di Indonesia yang mempunyai
akses masuk/menuju shelter Busway langsung terhubung ke gedung
5.
Kanal Banjir Timur
- Panjang 15,6
KM (total 23,6 KM), dengan lebar 100-300 M
- Mengurangi 13 lokasi rawan genangan dan melindungi
sebagain wilayah Jakarta Utara dan Jakarta Timur (207 KM2) dari limpasan
5 sungai, yakni kali Cipinang, Kali Sunter, Kali Buaran, Kali Jatikramat
dan Kali Cakung
6.
Terminal Pulo Gebang
- Terminal
Pulogebang merupakan terminal pengganti Terminal Pulogadung
- Diproyeksikan
menjadi terminal terbesar dan termodern di Jakarta
- Terminal ini direncanakan terdiri atas 4 lantai
ditambah satu lantai basement
7.
Hutan Kota
- Keberadaan
Hutan Kota sebagai paru-paru kota harus dijaga dan dipelihara agar fungsinya
bisa lebih optimal
- Penataan,
pembangunan, dan pemeliharaan hutan kota adalah untuk menjaga kelestarian
plasma nutfah dan menciptakan keserasian dan keseimbangan perkotaan
- Hutan kota yang merupakan Ruang Terbuka Hijau
(RTH) mempunyai peran penting dalam ketahanan ekosistem kota
8.
Waduk dan Situ
- Situ/Waduk
selain sebagai penampungan air yang sebagian besar berfungsi sebagai
pengendalian banjir dan sumber air baku juga dapat sebagai objek wisata
- Situ dan waduk
yang ada diwilayah Kota Administrasi Jakarta Timur saat ini
berjumlah 17 Situ/Waduk
- Luas existing Situ dan Waduk tersebut berkisar
antara 1 sampai dengan 50 Ha
9.
Pasar Prumpung
- Pasar Prumpung
merupakan pasar yang menarik untuk dikunjungi karena pasar ini mempunyai
keunikan tersendiri yang tidak dipunyai oleh pasar yang lain.
- Pasar ini
memperdagangkan mainan anak-anak yang lengkap dan murah
- Diharapakan kedepan Pasar Prumpung menjadi lebih
bermanfaat dan menjadi salah satu tujuan wisata belanja di Kota Jakarta Timur
10. Pasar
Induk Kramat Jati
- Pasar induk
Kramat Jati adalah 24 jam sehari dan hampir dipastikan pasar ini selalu ramai
sepanjang hari
- Pasar Induk
Kramat Jati berada di jalur lintas utama, dan merupakan salah satu pintu
gerbang dari dan ke arah Timur Jakarta
III. STRUKTUR ORGANISASI
JABATAN
|
NAMA PEJABAT
|
Walikota
Jakarta Timur
|
Drs. Bambang
Musyawardana M.Si
|
Wakil
Walikota Jakarta Timur
|
Drs. H.
Husein Murad, M.Si
|
Sekretaris
Kota Administrasi Jaktim
|
M. Anwar,
SSi, M.AP
|
Asisten
Pemerintahan Jaktim
|
Drs. H.
Andriansyah, MH
|
Asisten Perekonomian
& Administrasi Jaktim
|
Eric Pahlevi
Zakaria Lumbun, S.Sos, MM
|
Asisten
Kesejahteraan Masyarakat Jaktim
|
Drs. H. Ibnu
Hajar, MM
|
Asisten
Pembangunan dan Lingkungan Hidup
|
Teguh
Hendrawan, S.Sos, M.Si
|
IV. DATA PELAYANAN UMUM
Dalam
penulisan makalah ini sumber daya sistem terdistibusi yang ditekankan adalah
database mengenai masyarakat sebagai tenaga kerja. Maka, dari dinas-dinas yang
ada diambil sampel 4 dinas, yaitu:
°
Dinas Kependudukan
°
Dinas Pendidikan
°
Dinas Tenaga Kerja
& Transmigrasi
°
Dinas Kesehatan
REKAPITULASI
DATA GURU TAHUN 2015 TINGKAT KOTAMADYA/ KABUPATEN
V. KONSEP JARINGAN
SISTEM TERDISTRIBUSI
Konsep yang tepat digunakan pada
design sistem terdistribusi pemda
Jakarta Timur sebagai daerah industri dengan kebutuhan
integrasi data dan jumlah data yang besar adalah Jaringan Superpeers. Superpeers
adalah penggabungan dari beberapa jaringan Client-server, yang saling terhubung
tanpa ada perbedaan kedudukan dalam jaringan (peer
to peer), sehingga membentuk satu
kesatuan. Pada masing-masing router terdapat hubungan langsung tanpa melalui
perantara jaringan lain.
Skema design jaringan
Superpeers sistem terdistribusi Pemda Jaktim
VI. DESIGN SISTEM
SOFTWARE APLIKASI YANG DIGUNAKAN
Software atau Perangkat lunak adalah program komputer yang berfungsi sebagai
sarana interaksi antara pengguna dan perangkat keras.
A. Jenis-jenis Software
Terdapat beberapa jenis software, di tinjau dari segi fungsi dan dari segi cara memperolehnya. Ada 3 jenis tingkatan
software dari segi fungsi, diantaranya :
- Sistem Operasi
- Program Aplikasi
- Bahasa Pemrograman
Sistem Operasi
Sistem operasi atau operating system ( OS) adalah perangkat lunak sistem yang
bertugas untuk melakukan kontrol dan manajemen perangkat keras serta
operasi-operasi dasar sistem, termasuk menjalankan software aplikasi seperti
program-program pengolah kata dan multimedia.
Sistem Operasi menjamin aplikasi software lainnya dapat menggunakan memori,
melakukan input dan output terhadap peralatan lain, dan memiliki akses kepada
sistem file. Apabila beberapa aplikasi berjalan secara bersamaan, maka Sistem
Operasi mengatur skedule yang tepat, sehingga sedapat mungkin semua proses yang
berjalan mendapatkan waktu yang cukup untuk menggunakan prosesor (CPU) serta
tidak saling mengganggu.
Untuk pemda Jakarta Timur, design arsitektur software yang
dirancang adalah tentang software
aplikasi berbasis web yang digunakan pada masing-masing 4 dinas dari 67 dinas yang
tersedia. Adapun berikut adalah gambaran aplikasi yang digunakan :
· Dinas Kependudukan
·
Dinas
Pendidikan
·
Dinas
Tenaga Kerja & Transmigrasi
·
Dinas
Kesehatan
VII.
ALASAN DISTRIBUSI PEMDA JAKARTA TIMUR
Sistem
terdistribusi merupakan kebalikan dari Sistem Operasi Prosesor Jamak. Sistem terdisribusi
mempunyai memori lokal pada setiap komponennya sehingga memungkinkan pembagian
beban kerja, sedangkan Sistem operasi prosesor jamak menempatkan semua beban
pekerjaan pada satu komponen saja.
Sistem terdistribusi memungkinkan penggunaan dan pengaksesan jarak jauh melalui
jaringan TCP/IP, penggunaan resource pun dapat di minimalisir melalui sharing
yang dilakukan pada jaringan seperi penggunaan printer pada jaringan lokal atau
intranet.
Dalam setiap penggunaan suatu sistem, banyak sekali ditemui permasalahan –
permasalahan yang muncul, begitu juga dengan sistem terdistribusi. Selain
permasalahan – permasalahan yang akan dihadapi terdapat tantangan – tantangan
dalam sistem terdistribusi. Untuk mengembangkan suatu sistem terdistribusi,
perlu diperhatikan beberapa aspek yang merupakan suatu tantangan bagi para
pegembang Sistem Terdistribusi yaitu sebagai berikut :
a. Keanekaragaman (heterogeneity)
Sistem mampu mendukung berbagai jenis sistem operasi,
perangkat keras dan perangkat lunak. Misalnya Sistem dalam kantor masih dapat berjalan
dengan baik meskipun terdiri dari komputer yang masih baru dan komputer yang
sudah lama.
b. Keterbukaan (openness)
Pengambangan Sistem
yang dilakukan dengan menambahkan komponen-komponen baru yang dapat dilakukan
oleh programmer yang berbeda-beda. Misalnya menambahkan program sistem layanan
bank tidak harus dilakukan oleh orang yang menciptakan program tersebut, tetapi
dapat dilakukan oleh programmer lain.
c. Keamanan (security)
Sistem harus dapat menyediakan keamanan yang memadai bagi sumber daya yang
digunakan bersama dan pesan yang dihantarkan dalam sistem. Misalnya PIN dari
mesin ATM dikirimkan secara tersamar ke basisdata bank.
d. Skalabilitas (scalability)
Ukuran Sistem dapat diubah dan tetap dapat berjalan dengan baik. Perubahan
dapat dilakukan dari segi jumlah pengguna maupun dari segi kekuatan perangkat
keras komputer-komputer dalam Sistem itu sendiri.
e. Penanganan Masalah (error-handling)
Kerusakan yang terjadi pada satu komputer dalam Sistem tidak mempengaruhi
kinerja sistem secara keseluruhan. Misalnya sekumpulan komputer yang memantau
kegiatan umum gunung berapi. Apabila salah satu komputer mati, sistem tersebut
masih dapat bekerja sehingga proses pemantauan dapat terus berjalan.
f. Kebersamaan (conccuriency)
Apabila terjadi permintaan secara bersamaan, Sistem tidak akan menjad kacau.
Misalnya permintaan data dari basis data bank dapat dilakukan oleh beberapa
orang teller dalam waktu yang bersamaan.
g. Penyembunyian (transparency)
Dalam beberapa buku berbahasa Indonesia, istilah tersebut juga sering disebut
transparansi, walaupun sebenarnya kurang tepat. Penyembunyian memabuat beberapa
aspek distribusi tidak tampak oleh pengguna.
VIII. KESIMPULAN
Kawasan Jakarta Timur merupakan kawasan yang strategis digunakan sebagai
kawasan perdagangan, Sehingga menyerap banyak tenaga kerja dan peluang bagi
masyarakat untuk membuka suatu lapangan pekerjaan yang baru. Dengan kemajuan
zaman dalam mengolah informasi, diperlukan suatu sistem yang baik untuk
mengolah informasi terkait dengan dunia industri terutama dalam peran
masyarakat sebagai tenaga kerja. Sistem terdistribusi dengan design jaringan
superpeers, aplikasi yang tepat serta beberapa solusi yang diberikan hendaknya
mampu menjawab masalah yang terjadi di pemerintahan Jakarta timur.
Belum ada tanggapan untuk "SISTEM TERDISTRIBUSI PEMERINTAH DAERAH JAKARTA TIMUR"
Post a Comment